Ketika kita hidup dan berkarya dalam organisasi, kampus, atau kelompok manapun di dunia ini, termasuk salah satunya keanggotaan kita di dalam keluarga, kita selalu merasakan hambatan menghimpit diri kita dan berujung pada keterpaksaan untuk melakukan menyelesaikannya. Gw baru tau penyebab masalahnya tadi pagi. Contoh yang sangat relevan gw kaitan dengan kondisi negara kita yang dapat kita ibaratkan sebagai sebuah organisasi!
Gw mulai dengan Q&A!
Q: kenapa ya negara kita ko sejak krisis sampe dengan sekarang begini-begini mulu. Perkembangannya tidak secepat negara-negara lain yang juga sama-sama kena krisis?
A: Ya. memang kondisinya demikian dan sebaiknya kita tidak membandingkan dengan negara orang lain. Mulailah dengan evaluasi internal terlebih dahulu.
Q: Memang kenapa? Apakah karena pemimpin-pemimpin negara ini yang tidak becus memimpin?
A: Kalo memang iya. Kita harus tau kenapa mereka sampai bisa bertindak seperti itu.
Q: Wah apa nih penyebabnya? saya jadi penasaran!
A: Kita perlu menelaah budaya kita. Kita sangat terbiasa dengan panggilan 'Aden', 'Eneng', 'Ndoro', 'bos', 'tauke', atau apapun itu yang secara tidak langsung membentuk paradigma bahwa orang lain yang kita beri julukan seperti di atas adalah pemimpin kita dan kita adalah pengikut mereka.
Q: Memang apa hubungannya dengan krisis negara kita?
A: Dengan paradigma yang seperti itu, dapat dibayangkan berapa persen orang Indonesia yang benar-benar memandang dirinya sebagai pemimpin.
Q: Lah memang pemimpin kan tidak banyak kuotanya! Gimana bisa kita bersaing untuk memperebutkan sedikit potongan kue?
A: Arti kepemimpinan tidaklah sesempit itu. Kepemimpinan sangatlah luas artinya, dimulai dari kemampuan untuk mengatasi dan mengendalikan diri sendiri. Mengetahui apa yang terbaik bagi diri kita dan apa yang hendak kita capai adalah salah satu bentuk kepemimpinan dasar.
Q: Bagaimana cara memulainya?
A: Mudah saja. Mulailah dengan melakukan sesuatu tanpa ada instruksi apapun dan dari syapa pun untuk membuat diri anda lebih siap menghadapi masa depan dan setelahnya lakukan hal yang bisa anda lakukan untuk lingkungan anda agar lingkungan anda menjadi lebih baik.
Q: Contoh dari 'sesuatu' itu apa?
A: Dari hal terkecil, yang sedang anda BACA adalah pengejewantahan sebuah PROACTIVENESS. Saya mempelajari banyak hal, tapi saya berpikir dan menyimpulkan bahwa dengan membagikannya kepada orang lain dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti akan membantu orang lain untuk bertumbuh dan berkembang. Itu hanya secuplik dari contoh "SESUATU" yang bisa kita lakukan.
Q: Apakah harus selalu dalam bentuk tulisan seperti ini?
A: Tentu saja tidak. Banyak yang bisa kita lakukan dengan peran kita di dalam kampus, tempat kerja, organisasi, bahkan dalam kerumunan massa sekalipun, misalnya ketika ada seseorang yang membutuhkan pertolongan atau ada nenek yang minta bantuan kita. Hal-hal tersebut sangat sederhana tetapi OTAK KITA MENCERNANYA DENGAN SANGAT RUMIT!
Q: Mengapa bisa begitu?
A: Karena PARADIGMA bangsa ini mengenai KEPEMIMPINAN itu belum banyak berubah.
Q: Bagaimana memulai perubahannya?
A: Mulailah menerapkannya dalam diri anda dan bantu mereka yang belum pernah mendengarnya untuk memahami dan menerapkannya dalam hidup mereka. Saya rasa semua akar permasalahan bangsa ini berujung pada kepemimpinan diri masing-masing warganya!
One step ahead to demonstrating integrity!